Menonton Film: Tradisi Berbagi Waktu Bersama Keluarga

Kali ini aku mau membahas tentang Film apa saja sih yang bertemakan Rumah Tangga. Dikarenakan ini akhir pekan, kita bahas yang ringan-ringan saja. Aku rangkumkan sedikit rekomendasi Film yang bisa menjadi pembelajaran buat kita juga.

Berikut adalah Film Internasional:

  1. Julie & Julia (2009). Film in bergenre drama, biografi, dan kuliner. Menceritakan bagaimana seorang Ibu Rumah Tangga modern bersemangat untuk membedah buku masak legendaris yang disusun oleh Julie Child dan mempraktekkannya. Film ini membawa pesan yang baik tentang arti ketekunan, cinta memasak, dan arti rumah yang memiliki jiwa.
  2. Little Women (2019/1994). Film ini bergenre drama keluarga dan sejarah. Menceritakan empat saudari yang kompak dan mereka tumbuh dalam satu rumah sederhan dengan nila-nilai luhur dari sang ibu. Film ini membawa pesan tentang kesederhanaan, kasih sayang, peran ibu, kebaikan dalam keterbatasan.
  3. The Farewell (2019). Film yang bergenre keluarga ini menceritakan kisah tentang keluarga besar Tiongkok-Amerika menyusun kebohongan putih untuk nenek mereka yang sakit, sambil tetap merawat dan mengikat makna rumah. Pesan yang ingin disampaikan adalah keluarga, tradisi, rumah sebagai pusat cinta.
  4. The Hundred-foot journey (2014). Bertema Drama kuliner, film ini menggambarkan keluarga imigran India yang membuka restoran diPerancis. Dapur, makanan, dan nilai-nilai keluarga menjadi poros cerita. Film ini mengedepankan tentang perpaduan rasa, kerjasama keluarga, dan rumah sebagai tempat tumbuh.
  5. A Quiet Life (2020) Seorang Ibu menjalani hari-hari tenang bersama keluarganya sekaligus merawat saudara berkebutuhan khusus. Nilai luhur yang ingin disampaikan adalah cinta dalam keseharian, serta rumah sebagai tempat yang penuh pengertian.

Selanjutnya adalah Film Lokal:

  1. Athirah (2016). FIlm ini megangkat kisah nyata serta biografi dari Ibunda Jusuf Kalla. Kisah perjuangan seorang wanita Bugis dalam menjaga keluarga dan harga diri ditengah poligami. Nilai luhur dalam Film ini adalah tentang keteguhan hati, tradisi, martabat perempuan, dan rumah sebagai ruang tahan uji. Film ini mengandung pesan budaya yang kental.
  2. Keluarga Cemara (2019). Film ini tentang keluarga sederhana yang bangkrut dan pindah ke desa, lalu memulai belajar makna hidup bersama. Nilai luhur yang ingin disampaikan tentang kesetiaan, kesederhanaan, dan kebersamaan. Film ini menampilkan rumah yang hangat dan sarat nilai kekeluargaan.
  3. Sabtu bersama Bapak (2016). Seorang ayah yang meninggal dan meninggalkan video-video untuk keluarganya. Menampilkan emosi yang haru dan bermakna tentang pendidikan karakter dalam keluarga. Peran ayah yang visioner dan pengaruh rumah tangga pada masa depan anak.

Menonton bagiku tradisi berbagi waktu bersama. Karena menonton bersama saudara atau keluarga mampu menjadi kenangan yang sulit terlupa. Aku juga dulu punya pengalaman antara lucu dan juga menyenangkan. Jadi, dulu itu televisi masih bersumber pada channel tertentu. Saat itu belum ada internet. Waktu itu usia kami masih SD. Seringkali jadwal Filmnya yang ingin kami tonton jam 21.00 ke atas. Baik itu film laga maupun film lainnya. Kebanyakan film laga. Karena bagi kami saat itu terlalu malam maka aku dan kakakku selalu saling mengingatkan untuk nonton bersama dan jangan ketiduran. Apalagi kalau pas nonton film horor.

Nah, suatu malam film horor kami mundur jadwalnya, yang biasanya lebih awal kini aga mundur. Sudah menjadi hapal bahwa TV jadul kami kalau di pencet power-nya maka listrik rumah tidak kuat alias padam. Dan biasanya aku sudah standby di deket jendela yang mengarah ke skring listrik. Rumah kami dulu itu aga syerem juga kalau malam, karena depannya adalah sawah yang luas. Dan sebelah rumah kami tidak ada tetangga, sebuah lapangan yang lunak. Maksudnya bukan lapangan yang tanah keras dan bukan pula rawa. Tapi lunak. Hehe. Jadi ya cukup rinding dong.

Begitulah Film yang aku rekomendasikan nonton. Walau sebenarnya aku juga suka film laga dan ala inteligen. Namun menonton film yang bertema rumah tangga mampu membuka hikmah lama dari pengalaman dulu yang teringat sampai sekarang. Dulu tidak ada internet, kita lebih sadar dan mengakar. Namun dunia sudah berkembang kita boleh mengambil manfaat dari teknologi , namun tetap mewariskan nilai luhur untuk anak-anak kita. Semoga.

Kadang, film sederhana yang kita tonton bersama bisa lebih berharga dari sebuah layar lebar bioskop. Sebab keindahan dan kenangan akan sebuah makna kehadiran yang syahdu ditemani cemilan hangat Ibu. Bukan tentang Filmnya bahkan, tapi tentang cara kita mengusahakan kebersamaan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *