Sentuhan Ruang: Rumah Damai dan Sederhana

Di dalam sebuah rumah ada masing-masing ruangan memiliki sentuhannya. Ruang tamu, ruang makan, pekarangan, dan ruang-ruang lainnya. Kalau rumah kecil tentu perlu ada strategi memilih barang dan sentuhan. Kalau rumah cukup besar tentu berbeda lagi perlakuannya, hingga rumah besar dan seterusnya. Masing-masing memiliki dialog, apa yang perlu ada diruangan tersebut dan apa yang tidak perlu ada.

Satu hal yang pasti, setiap ruang memiliki ciri khas dan isinya. Bagiku, rumah tak sekedar mengikuti trend dekorasi musiman. Setiap ruang ada jiwa dan kehangatan. Namun semua itu berdasarkan selera masing-masing orang. Aku kurang mengerti juga mengapa orang memilih furniture rumah yang besar dengan ruang yang sempit, sehingga rumah terlihat penuh. Aku juga tak bisa memahami mengapa kita bisa bernafas dengan keadaan rumah yang begitu sesak. Sebelum sadar dengan prinsip rumah minimalis, mungkin kita akan merasa, sah-sah saja rumah penuh dengan furniture.

Dalam sebuah mekanisme Danshari (metode “membuang” dari Jepang) bahwa untuk mendapatkan kembali tempat tinggal yang sehat, mau tidak mau kita harus membuang banyak barang terlebih dahulu”. Jadi barang mana yang mau kita buang? Di metode Danshari juga membantu kita mengelola pikiran sehingga ada perbaikan karakter dari yang menumpuk barang dan tidak mau membuangnya.

Karena ini lah maka program aku hampir tiap bulan “declutering” atau “membuang” yang sudah tak diperlukan, tidak di gunakan, pelan tapi pasti rumah mulai kembali pada fungsinya, tempat kembali yang nyaman dan lega. Beberapa tips hasil jumpalitan mengatur rumah:

  1. Rumah tampak lega, tak sumpek. Secukupnya furniture, secukupnya wadah penyimpanan.
  2. Hanya menyimpan barang-barang yang melihatnya ada perasaan hangat dan nyaman, barang yang diperlukan, dan barang yang memiliki histori yang sentimentil. Bagiku daripada menyingkirkan barang tua yang penuh “jiwa” untuk kemudian membeli barang baru yang estetik, maka aku lebih memilih merawat barang lama yang sekiranya memiliki fungsi dan membuat teduh rumah. Lalu, balik lagi ke poin satu, apakah rumah terlihat lebih lega?
  3. Atur sirkulasi udara dengan hadirnya tanaman yang menyegarkan udara dan aroma sereh serta nipis yang tidak toxic.
  4. Meletakkan cengkeh di lemari baju agar tidak bau.

Masih banyak sebenarnya yang perlu kita dialogkan ruang kita dengan hati kita. Bagiku rumah sederhana, lega dan nyaman serta memiliki nilai sentimentil dan romantis lebih aku utamakan untuk menata rumah. Sambil tak lupa tetap “membuang”.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *