Aku pernah membuat kue pisang dengan yakinnya, tapi hasilnya terlalu lembut (kejemekan) namun tau ngga, ternyata anak bungsuku suka, aku berpikir tampaknya apapun yang aku masak mesti ada “penggemar” yang tepat, kalaupun ada satu anak yang bilang ga enak, belum tentu semua anak bilang ga enak. Hehe. Jadi teruslah membuat prinsipku begitu. Jika hasil akhirnya ga enak, ya kita mengandalkan diri kita untuk siap memakannya. Ha ha ha.
Itu salah satu cerita ke-eroran saat sedang DIY (do it yourself), sebenarnya banyak juga gagalnya. Tapi karena aku suka sekali uji coba apa aja yang berkaitan dengan rumah, tetap saja berharap akan ada masa uji cobanya berbuah manis. Lebih tepatnya hobiku adalah hobi ribet, kalau kata temanku, “kalau bisa ribet, kenapa harus mudah”, hehe. Kalau membuat sendiri itu sensasinya berbeda, meski bisa membeli. Membuat sendiri itu level bahagianya yang meningkat, karena bisa mengalahkan diri sendiri. Dari rasa malas, dari tidak tahu menjadi tahu. Meski tak selalu sempurna hasilnya, setidaknya ada pengalaman dan keterampilan yang bertambah.
Hobi ribet ku sebenarnya sederhana dari membuat cemilan, makanan, dan minuman termasuk produk kebersihan dan produk kecantikan secara mandiri dan buat keluarga saja konsumennya. Tapi ya kadang ga semua aku selalu buat. Karena ya sudah alami kalau dihinggapi rasa malas. Suatu hari mungkin akan totally menggunakan produk sendiri. Tujuanku adalah membuat sendiri apa yang sekiranya bisa di buat. Hobi Natural Homemaking bahasa modernnya, bahasa klasiknya seni rumah tangga tradisional. Intinya rumah tangga diupayakan hidup mandiri dan alami.
Tapi khusus baking masih proses penaklukan, hehe. Pertama karena aku takut gemuk juga, kalau rajin bikin kue, ha ha. Trus baking kan ga seperti memasak yang bisa cemplung-cemplung saja. Tentang ilmu kirologi ini, suatu hari karena sering masak tanpa takaran, lalu mencoba membuat kue pun tanpa takaran, ku kira kayak memasak gitu bisa diakalin klo kurang bumbu bisa tambah bawang goreng, kalau kurang garam atau manis bisa disesuaikan. Ya, mungkin memang bisa dikira-kira, hehe kalau sudah ahli tentu saja. Nah masalhanya aku juga ga ahli di bidang baking. Hehe. Ya, sebenarnya bisa diperkirakan hasilnya gimana, cuma aku kok masih berpikir bisa sukses hihi, akhirnya setelah liat kenyataan tinggal terima nasib. Nyerah? Ngga, aku ga mau nyerah. Minimal aku masih suka menyimpan resep yang entah kapan dieksekusi. Ha ha ha.
Bebikinan sendiri ini bukan sesuatu yang baru ya, ini sudah dilakukan ibu-ibu tempo dulu. Mereka membuat sendiri karena warung berada jauh. Bahkan minimarket pun tak semarak sekarang. Jadi hobi natural homemaking sudah dilakukan banyak ibu zaman dahulu. Seperti era 50-80. Bahannya juga sederhana, contohnya bahan mencuci baju menggunakan lerak sebelum masuk anek macam deterjen. Aku ingat Nenekku masih membuat sendiri produk-produk yang relate dengan keperluan rumah seperti minyak rambut, bedak dingin, cemilan, dan mungkin masih banyak lagi, namun aku tak menyadari karena masih kecil. Kini banyak ibu modern, yang mengikuti jejak ibu tempo dulu yang membuat segalanya sendiri. Termasuk aku. Agar menyambung tradisi lampau untuk generasi sekarang. Meski dikelilingi produk pabrikan, berusaha untuk memilih produk yang setidaknya tak merusak lingkungan dan tubuh kita.