
Beberapa waktu ini aku lagi menggemari makanan cemilan yang aku buat sendiri dengan daun pisang. Meski “lama” proses biting nya tapi seru aja gitu, melatih kesabaran. Cemilan tradisional dengan daun pisang ini memang khas jajanan tradisional Indonesia. Jauh sebelum ada istilah :zero waste” ibu-ibu kuno kita hidup selaras dengan alam.
Makanan dibungkus dari daun: Falsafah ibu-ibu kuno
- Ramah Bumi. Daun pisang, daun jati, atau daun kelapa dipakai karena muda terurai dan ada banyak di sekitar.
- Mengikat rasa dan aroma. Daun memberikan rasa khas (daun pisang wangi hangat ; daun jati getir gurih). Membungkus makanan itu bukan hanya tentang hiasan-ia menyatu dengan masakan.
- Simbol kesopanan dan keanggunan. membungkus makanan adalah tanda adab, bukan sekedar teknik. Dalam filosofi jawa dan bugis, membungkus berarti menjaga, menyimpan kebaikan, seperti kasih ibu.
- Doa dalam setiap lipatan. Dalam banyak tradisi membungkus makanan dilakukan sambil berdzikir atau berdoa diam-diam. Setiap bungkusan berisi harapan.

Berbagai macam cemilan yang berbungkus daun dan maknanya:
- Lepet Jagung (Jawa). Camilan yang dibungkus kulit jagung muda ini memiliki makna, kesederhanaan yang mengenyangkan, simbol syukur musim panen. Bahan yang dibutuhkan: tepung beras, santan, telur, gula merah.
- Bingka Barandam Daun (Kalimantan Selatan). Cemilan dengan cetakan daun pisang pipih berbentuk box ini memiliki makna kelembutan hati, manis yang meresap seperti bingka yang direndam. Dengan bahan tepung beras, santan, telur, gula merah.
- Pisang Patola (Makassar). Cemilan yang memiliki makna kesederhanaan perempuan Sul-sel yang sabar dan manis dalam diam. Dengan bahan pisang raja, gula merah, kelapa, tepung sagu.
- Arem-arem (jawa). Cemilan dari nasi gurih isi tempe/ayam/sayur dengan bungkus daun pisang. Cemilan yang menyatukan protein dan karbohidrat. Arem-arem banyak yang membuatnya dan sering di jumpai di jajanan pasar.
- Wajik Kletik (jawa & sunda). Terbuat dari ketan, gula merah, santan yang dibungkus daun jati kering atau pisang kering. Kemanisan yang bertahan, lambang do’a agar hidup melekat dengan keberkahan.

Cemilan berbungkus daun bukan sekedar makanan – ia adalah warisan, adab, dan kasih yang dilipat rapih. Ungkapan kasih sayang ibu dari tangan yang sabar membungkus do’a dan harapannya untuk anak-anak dan suaminy.