Tradisi Singset dari Wanita Tempo Dulu

Kecantikan perempuan tak hanya tentang rupa, tapi dari apa yang dimakan, cara hidupnya, dan cara bersikap. -Petuah

Pernah penasaran ga sih, hampir wanita zaman dahulu sebut saja, zaman kolonial, para wanita kebanyakan langsing singset, apa benar demikian atau hanya asumsi saja? Sebenarnya tidak ada data yang akurat ya menunjukkan bahwa dahulu, perempuannya langsing. Namun kalau menurut studi kolonial Belanda mencatat bahwa mayoritas perempuan pribumi memiliki berat badan rendah dan Indeks Masa Tubuh dibawah rata-rata saat ini. Mengapa, studi kebudayaan menunjukkan bahwa pada saat itu, gaya hidup wanita begitu aktif, dari yang menumbuk, menjemur, mencuci di sungai (perlu jalan dahulu hingga sampai disungai), berjalan kaki. Contoh data perempuan tahun 1930 di Jawa Tengah, rata-rata berat badan wanita dewasa sekitar 45-50 kg dengan tinggi rata-rata 145-150 cm (kecil juga ya).

Dalam buku “Serat Centhini” dan naskah-naskah Jawa, digambarkan perempuan ideal sebagai, “mulus, langsing, bersih, dan wangi” (alamak-meleyot hihi), mungkin ya karena mereka hidup sederhana dan seimbang. Saat itu belum banyak makan pabrikan, semua masih berbasis dari alam.

Mengapa aku angkat tema ini, karena memang menurut data Riset Kesehatan Dasar, Kementrian Kesehatan menunjukkan tahun 2023 angka obesitas wanita di Indonesia mencapai diatas 50%. Apa penyebabnya? Sebagai blog Ibu Klasik tentu ini akan menjadi relevan karena sudah menyinggung produktivitas wanita dan gaya hidupnya. Dari gaya hidup saja, kita tersudutkan dengan hidup modern dimana wanita bekerja disektor publik lebih banyak duduk (menurut data komnas perempuan, perempuan yang menjadi ASN sebanyak 50% lebih dari ASN keseluruhan) artinya hampir separuh ASN adalah wanita.

Belum lagi banyak bermunculan makanan ultra-proses, tinggi gula, berminyak, dan bertepung. Ditambah stress dan hormon (pola tidur buruk dan dan tekanan mental). Akses terhadap junk food juga sangat mudah. Kita bahkan dikelilingi minimarket yang membuat segala makanan buatan ada. Lalu kurangnya kesadaran kembali ke alam.

Saya seringkali di hampiri mbok jamu yang menggunakan sepeda, jamu yang sering ada adalah jamu kunyit asem, jamu beras kencur, jamu awet ayu, jamu galian singset, dan jamu badan capek. Artiny sampai sekarang Ibu Klasik penjaga tradisi ini sudah mengumpulkan data sekian tahun mana yang dibutuhkan konsumennya. Yang paling banyak permintaan yang jamu yang saya sebut diatas.

Ada jamu galian singset, namun jamu yang sering aku beli jamu kunyit asem. Dan aku percaya jamu ini mampu membersihkan darah kotor. Ada beberapa resep singset dari zaman dahulu. Namun sejatinya mirip gaya hidup sehat dewasa ini. Nah kalau zaman dahulu lebih kepada minum rempah-rempahan.

Ada tradisi minum air tajin dan beras merah/putih diminum pagi hari. Nah ini saya juga mendapatkan resep dari Guru saya orang Tiongkok. Guru yang memberikan motivasi dan ajaran tentang bagaimana melururuhkan empedu agar tak menjadi penyakit. Setiap kelas beliau selalu ada penterjemah dari bahasa mandarin ke bahasa Indonesia. Ada resep dari beliau untuk minum air tajin ini yang sudah dicampur beberapa ramuan. Ternyata bagi wanita zaman dahulu air tajin ini untuk mengendalikan pencernaan agar tak mudah lapar. Saya jadikan tulisan biar jadi pengingat saya juga.

Resep Susu Beras:

Beras Coklat Organic
Barley Organic
Biji teratai Organic
Dengan takaran 1:1:1
Boleh ditambahkan ubi jalar

Caranya:

Rendam semalaman lalu kasi satu tetes Eco Enzym (yang untuk di minum). Pagi hari buang air rendaman ke tanaman, dan cuci bersih. Kemudian tambahkan air pelihara 300 ml, masak dengan api kecil dan jika sudah masak bisa blender halus. Atau kalau saya pakai alat pembuat susu kedelai. Nah bisa diminum untuk beberapa kali kalau kebanyakan.

Manfaat Susu Beras adalah:

  1. Menambah kalsium
  2. Mencegah Alzhiemer
  3. Meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh

Langsing kita usahakan, bukan karena estetik tapi lebih biar satset dalam keseharian. Badan kurang sehat itu ga nyaman, jadi yuk semangati diri untuk laku mendekati makanan alam. Ya, tulisan ini juga menyemangati dirku yang bisa mengambil pelajaran orang terdahulu yang rajin minum jamu dan mengerjakan pekerjaan rumah dengan selaras dan seimbang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *